Senin, 14 Juli 2014

Syair Cinta untuk Belahan Jiwa


Tanya hati mulai berseru
Pada siapakah kecondongan hati ini akan berlabuh
Setitik rindu mulai mendendam
Membuncah memenuhi relung jiwa
Wahai Belahan Jiwaku
Engkau masih semu bersemayam dalam bayangan
Jauh ataukah dekat denganku, aku pun tak tahu
Wajahmu, senyum hangatmu, tatapan matamu yang teduh
Belum mampu ku lukiskan
Tapi satu keyakinanku, Sang Maha Cinta
telah mengukir indah namamu dalam lembaran takdirku
Selintas harap dan cemas mulai berdenyut dalam dada
Sudahkah aku pantas, ketika takdir telah memberi waktu
Waktu ketika engkau menyambut segenap cintaku tanpa syarat
Dengarkanlah aku, wahai belahan jiwaku
Aku ingin kau tahu
Aku tidak semulia Siti Khadijah
Aku tidak secerdas Siti Aisyah
Aku tidak sekuat Asiyah istri Fir'aun
Aku tidak selembut Fatimah Az-zahra
Aku tidak secantik Zulaikha yang mencintai Yusuf
Aku tidak kaya seperti Ratu Bilqis
Inilah aku, perempuan biasa
Dengan segala kurang yang kumiliki
Namun, janganlah engkau risau, wahai belahan jiwaku
Selama bumi masih berputar pada porosnya
Selama bulan dan matahari masih datang bergantian
Aku akan berupaya sekuat tenaga yang kupunya
Tuk menjadi pantas bagimu
yang akan menuntunku, membimbingku
Membangun bersama istana cinta yang megah
yang kokoh dalam hati yang paling dalam
yang akan membawa cinta ini pada ridho Ilahi


Awan yang melahirkan hujan

Meski senja mulai bertamu
Kereta tujuan Malang belum lelah melaju
Dari balik jendela kereta itu, Aku menatapnya


Bergerak perlahan-lahan
Mendekat semakin dekat
Titik temu semakin nyata
Pengabaian enggan dihiraukan
Segala apa yang ada dibawahnya
Emas atau kerikil kecil berdebu
Tak pernah berhenti bergerak terus bergerak
Sampai takdir Allah Yang Maha Kuasa
Menetapkannya harus berhenti
Di suatu titik yang tak pernah dipilihnya
Mencair melahirkan butir-butir penyejuk
atau bencana bagi sebagian insan
Setiap butir-butir yang turun ke bumi
Tak pernah sekalipun para Malaikat lalai
bershalawat memuji kekasih Allah
Diiringi lantunan para pendoa
yang menengadahkan tangan ke atas
Memohon ridho Allah
Disaat turunnya rahmat Sang Maha Pengasih
bagi insan yang lemah tiada daya